Douglas Engelbart, Tokoh Teknologi Penemu Mouse Komputer

Douglas Engelbart, Tokoh Teknologi Penemu Mouse Komputer

Douglas-Engelbart-penemu-mouse 

Komputer merupakan salah satu penemuan berharga yang kini dapat mempermudah segala kegiatan dan mobilitas masyarakat dunia. Namun hal-hal kecil yang menyertai seperangkat sistem #komputer juga menjadi komponen penting yang tak dapat dipisahkan ketika kita ingin mengoperasikan seperangkat komputer.
Salah satu part kecil yang menjadi bagian penting dalam sistem pengoperasian komputer adalah mouse. Ya, mouse yang begitu kecil dan sederhana. Pernahkah sejenak saja kita membayangkan apa jadinya kalau mouse tidak pernah ditemukan? Bagaimana cara mengoperasikan komputer tanpa keberadaan mouse sebagai alat pengarah dan navigasi kursor? Pasti sangat merepotkan.
Mungkin kita mengetahui benar siapa pendiri Google atau Facebook yang saat ini digunakan oleh hampir seluruh pengguna internet dunia. Tapi apakah kita mengetahui siapa penemu mouse komputer? Orang yang demikian hebatnya hingga hasil karyanya dapat memudahkan segala aktivitas masarakat modern sekarang ini, dialah Douglas Engelbart. Tak banyak yang tahu bahwa pria kelahiran Amerika ini adalah penemu mouse komputer dan orang yang berpengaruh terhadap perkembangan teknologi internet dan komputer berjaringan.

Kisah Hidup Douglas Engelbart

Douglas Engelbart lahir dengan nama asli Douglas Charles Engelbart pada tanggal 30 Januari 1925 di kota Oregon, Amerika Serikat. Menilik masa kecilnya, mungkin tak banyak yang tahu mengenai kehidupan pribadi anak bungsu dari pasangan Louis Engelbart dan Gladys Charlotte Amelia Munson ini. Douglas menikahi istri pertamanya Ballard yang memberinya empat orang anak bernama Gerda, Diana, Christina dan Norman pada tahun 1950. Setelah Ballard meninggal pada tahun 1997, Douglas kemudian menemukan cinta keduanya pada seorang penulis bernama Karen O’Leary. Keduanya menikah pada tahun 2008.
Biografi Singkat Douglas Engelbart
  • Nama Lahir : Douglas Charles Engelbart
  • Nama Populer  : Douglas Engelbart
  • TTL : Oregon, 30 Januari 1925
  • Meninggal  : Atherton , 2 Juli 2013
  • Kebangsaan : Amerika
  • Pendidikan :
  • S1 bidang teknik elektro di Oregon State University, 1948
  • Program Master di UC Berkeley, 1953
  • Program Ph.D. di UC Berkeley, 1955
  • Temuan Populer  : Mouse Komputer, Hypertext
  • Penghargaan  : Lemelson-MIT Prize, Turing Award, Lovelace Medal, Norbert Wiener Award for Social and Professional Responsibility, Fellow Award
Mengenai rekan jejak pendidikannya, setelah menamatkan jenjang sekolah menengah, Douglas muda memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Oregon State University. Namun ketika terjadi perang dunia ke-2, ia masuk menjadi angkatan laut dan membawahi bidang teknisi radar di Filipina selama dua tahun. Di masa-masa itulah Douglas muda sempet membaca buku As We May Think karya Vannevar Bush yang kemudian memberinya semangat serta inspirasi. Ia pun terpacu untuk kembali melanjutkan kuliahnya dan akhirnya berhasil lulus dengan gelar sarjana teknik elektro pada tahun 1948.
Semangat Douglas muda di bidang akademis tak lantas berhenti di situ saja. Ia juga menyelesaikan kuliah di University of California Berkeley dan mendapat gelar Bachelor of Engineering pada tahun 1952. Tiga tahun berselang, ia menyelesaikan studi doktoralnya di bidang ilmu komputer dan teknik elektro. Douglas kemudian memutuskan untuk tinggal di Berkeley untuk mengajar.

Perjalanan Karir Douglas Engelbart

Setelah lulus, ia kemudian melihat peluang perkembangan dunia komputer yang masih sangat menjanjikan pada waktu itu hingga akhirnya ia memutuskan untuk mendirikan perusahaan pengembang produk Digital Techniques. Perusahaan tersebut ia dirikan untuk memanfaatkan nilai komersial dari hasil kerja doktoralnya di bidang penyimpanan (storage device). Namun ternyata perusahaan tersebut hanya bertahan selama satu tahun dan Douglas akhirnya memutuskan untuk pindah ke Stanford Research Institute (SRI).
Di Stanford, karir dan ide-ide cemerlang Douglas segera dimulai. Ia berhasil mematenkan dua belas produk penemuan atas nama dirinya. Salah satu proyeknya “Augmenting Human Intellect : A Conceptual Framework” berhasil mendapatkan pendanaan dari agen departemen pertahanan pemerintahan Amerika Serikat dengan tujuan untuk membantu pengembangan teknologi baru untuk kepentingan militer. Douglas akhirnya berhasil mendirikan laboratorium tersendiri di Stanford yang diberi nama Augmentation Research Center (ARC).
Pada masa itu, sebenarnya beberapa alat seperti joystick dan lampu pena telah diciptakan untuk menggerak-gerakkan kursor pada layar. Namun Douglas belum merasa puas dengan keberadaan alat-alat tersebut dan berusaha memproyeksikan keunggulan dan kekurangan berbagai alat penunjuk tersebut untuk menghasilkan produk baru yang lebih unggul.
Akhirnya pada tahun 1967, ia dan rekannya Bill English berhasil menciptakan sebuah alat dari kayu dengan dua bola besi di bagian bawahnya. Alat tersebut didefinisikan sebagai indikator posisi X-Y untuk display system. Penemuan inilah yang dinamakan mouse dan menjadi cikal bakal keberadaan mouse modern saat ini. Indikator penunjuk kursor ini disebut mouse karena memiliki kabel di ujungnya yang menyerupai ekor tikus. Sebuah penemuan penting akhirnya lahir dari tangan seorang penemu yang berdedikasi tinggi bagi dunia pendidikan dan teknologi komputer.
Banyak sekali hal yang dapat diteladani dari Douglas Engelbart. Sebagai seorang penemu besar di bidang teknologi komputer, ia tak hidup secara berlebihan dan senantiasa setia mendedikasikan ide-idenya bagi dunia ilmu pengetahuan. Setelah memasuki masa pensiun tahun 1986, Douglas bersama putrinya memanfaatkan dana yang tak terlalu besar untuk mendirikan Bootstrap Institute yang banyak menyelenggarakan seminar pendidikan dan teknologi.
Bahkan ia tak pernah menerima royalti dari penemuannya tersebut. Ia berkata bahwa SRI lah yang telah memegang hak paten mouse tapi mereka tidak tahu seberapa berharganya nilai perangkat mouse tersebut. Hingga akhirnya beberapa tahun kemudian hak paten tersebut dijual pada perusahaan Apple dengan nilai fantastis mencapai US$ 40000. Dengan segala sifat kerendahan hati dan dedikasinya, tak mengherankan bila pada tahun 2008 ia dianugerahi predikat kehormatan “Mother of All Demos” dari SRI International.

0 komentar: