Nukman Luthfie, Bapak Sosial Media Indonesia

Nukman Luthfie, Bapak Sosial Media Indonesia


Nukman-Luthfie


Menjadi seseorang yang ikut masuk dalam pertumbuhan internet di Indonesia, menjadikan beliau mampu menangkap banyak hal positif yang bisa digali dari dunia maya tersebut. Sudah tidak terhitung lagi nampaknya rekam jejak pengalamannya dalam bisnis kreatif mulai dari digital marketing, social media, hingga online business strategies yang lahir dari tangan dingin nya. Ialah Nukman Luthfie, seorang neterpreneur sukses bahkan bisa dikatakan sebagai salah satu pengusaha dalam bidang internet marketing terbaik yang ada di Indonesia.

Dimulai dari Nuklir

Mungkn akan menjadi hal yang cukup mengejutkan jika mengetahui bahwa seseorang yang sukses dalam dunia digital marketing seperti Nurman Luthfie sebenarnya mempunyai background pendidikan dari dunia teknik nuklir. Namun itulah kenyataannya, Nukman adalah seorang sarjana teknik nuklir lulusan dari Universitas Gajah Mada. Ia lulus dari almamaternya tersebut pada tahun 1990.
Jika ditarik kebelakang, sebenarnya, ia telah menyukai bidang sains dan teknologi sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Saat itu yang ada dalam fikirannya hanya lah membaca dan membaca. Mendapatkan ilmu pengetahuan tentang sains sebanyak-banyaknya. Hingga akhirnya ia memutuska untuk mengambil jurusan teknik nuklir yang pada waktu itu merupakan jurusan yang paling pas dengan keinginan nya.
Di jurusan tersebut, ia tergolong mahasiswa yang aktif. Tidak sedikit pula jurnal ilmiah populer yang ia tulis semasa di bangku kuliah. Hal tersebut juga lah yang mengantarkan diri nya masuk ke dunia baru, dunia jurnalistik.

Perjalan Karir Digital Marketing

Setelah lulus pada tahun 1990, ia memutuskan untuk tidak melanjutkan menggeluti bidang nuklir, melainkan meneruskan ketertarikannya dalam bidang jurnalistik.
“Sebagai jurnalis, saya belajar banyak di lapangan mengenai Teknologi Informasi, Komunikasi, dan Public Relations. Saya senang dengan perpaduan teknologi dan komunikasi, yang berkaitan langsung dengan manusia. Saya kira, karir berbasis hobi akan lebih bisa dinikmati dan berhasil ketimbang faktor lain.”  Nukman Luthfie
Alasan tersebutlah yang menjadikan beliau mantap menjalani kehidupan sebagai jurnalis yang dimulai dengan menjadi reporter senior di Majalah Prospek. Beberapa tahun berkutat di dunia jurnalis menjadi bekal yang cukup untuk melanjutkan karirnya ke jenjang yang lebih tinggi. Ia kemudian masuk menjadi editor senior di salah satu majalah bisnis besar di Indonesia, SWA Sembada.
Pada sekitaran tahun 1994, internet mulai menjajaki Indonesia. Dan pada waktu itu juga Nukman melihat lahan hijau yang sangat menarik minat nya, yaitu dalam bidang digital marketing. Hingga di tariklah ia ke dalam dunia digital marketing oleh sebuah perusahaan yang menangani pembuatan web professional pertama yang ada di Indonesia, PT. Agrakom Para Relatika.
Di sana ia menjalani bidang public relation sebagai Internet Services Director dengan beberapa klien kenamaan seperti Intel Indonesia, Compaq Indonesia, Astra Graphia Information Technology, Microsoft Indonesia hingga beberapa bank asing yang mulai masuk ke Indonesia pada kala itu. Pada tahun 1998, Agrakom membuat salah satu sayap bisnisnya dalam bidang online marketing yaitu Detik.com, bersama dengan itu Nukman diangkat menjadi Direktur Pemasaran merangkap juga sebagai seorang Direktur IT.

Memulai Perusahaan Sendiri

Pada tahun 2003, Nukman memutuskan hengkang dari Agrakom. Bukan lantaran hal yang negative namun lebih karena ia ingin menjadi pengusaha mandiri. Dan ia yang waktu itu telah menjadi salah satu sosok pebisnis digital yang sudah diakui nampaknya bisa menjadi modal awal yang kuat membangun perusahaan nya tersebut.
Masih di tahun yang sama, dari tangan Nukman lahirnya perusahaan internet consulting yang bernama Virtual Consulting www.Virtual.co.id. Ia memulai bisnis mandiri nya tersebut mulai dari nol.
“Virtual Consulting, yang awalnya saya bangun sendiri, tanpa karyawan, dengan menyulap gudang di Gedung Cyber, Kuningan, sebagai kantor, dan kini sudah menjadi perusahaan yang diakui di dunia digital, adalah prestasi terbesar saya.” Nukman Luthfie.
Setelah beberapa tahun mengembangkan perusahaan nya tersebut, akhirnya pada awal tahun 2011 Nukman memutuskan untuk berhenti menjadi CEO dari Virtual Consulting. Pada saat itu tampuk kepemimpinan di teruskan oleh Iim Fahima (http://www.sudutpandang.com/2009/04/iim-fahima-berjaya-di-dunia-online/). Sosok jiwa muda Iim menjadikan Nukman percaya menyerahkan Virtual Consulting untuk menuju masa depan yang lebih baik.

0 komentar: