Mengenali 3 Karakter Umum Followers Di Media Sosial
Media sosial telah menjadi bagian hidup manusia modern yang erat kaitannya dengan kegiatan bersosialisasi. Mulai bangun tidur di pagi hari hingga malam menjelang, biasanya para pengguna smartphone akan getol mengakses beragam sosial media seperti Facebook, Google plus, ataupun Twitter. Tujuannya pun beragam, ada yang ingin mengetahui berita terbaru yang terdapat di sejumlah account milik portal berita, ada yang iseng berselancar di timeline, ada yang ingin share foto dan ada pula yang ingin menyapa kerabat atau teman. Beragam fungsi tersebut tentu membuat para penggunanya cukup bergantung dengan keberadaan sosial media. Karena kini berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain tak hanya dapat dilakukan via tatap muka atau percakapan telepon, tapi juga dapat dilakukan melalui media sosial.
Karena penggunaannya yang mudah dan praktis, media sosial digunakan banyak orang untuk menjalin pertemanan baru, mencari informasi mengenai kawan lama hingga mencari informasi seputar hobi dan kegemaran yang dimiliki. Tak hanya itu saja, sosial media juga banyak digunakan untuk kepentingan marketing bagi #bisnis online. Hal ini merupakan langkah yang tepat karena sosial media digunakan oleh banyak orang sehingga bisnis kita berkesempatan untuk meraih target pasar yang lebih luas.
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu bisnis yang berpromosi via sosial media. Selain pemilihan media sosial yang tepat, planning yang matang mengenai promosi apa saja yang ingin disampaikan juga menjadi salah satu kunci keberhasilan yang perlu diperhatikan. Jangan sampai para follower bisnis kita di sosial media merasa bosan dengan informasi yang kita sampaikan dan akhirnya memilih untuk meng- unfollow account bisnis online kita.
Hal penting lainnya yang mungkin kurang diperhatikan ketika ingin mempromosikan suatu brand bisnis melalui media sosial adalah karakteristik follower yang berbeda-beda. Karakteristik follower menjadi hal yang penting untuk dipelajari agar cara berpromosi kita dapat lebih disesuaikan dengan karakteristik para follower tersebut. Dengan demikian, diharapkan bahwa follower yang sudah ada dapat memberikan loyalitas dan kepercayaannya pada brand bisnis kita serta dapat merekomendasikan bisnis kita kepada pihak-pihak lainnya.
Berikut ini adalah karakteristik follower dari suatu brand bisnis yang berpromosi di sosial media :
1. The Quiet Follower
The quiet follower merupakan tipe follower yang sangat mengenal dan memahami bisnis online serta produk-produk yang kita tawarkan, namun tipe ini belum menjadi pelanggan bisnis kita. Yang dilakukan oleh follower bertipe ini hanyalah membaca posting kita ketika mereka sedang membuka sosial media dan secara kebetulan melihat sesuatu yang kita posting.
Kita dapat menggali ketertarikan quiet follower terhadap bisnis online kita dengan cara melakukan posting mengenai konten-konten menarik yang bisa memancing mereka untuk mencari account sosial media bisnis online kita. Salah satu caranya adalah mengadakan kontes foto yang masih berhubungan dengan produk bisnis kita.
Keberadaan foto-foto yang menarik tentu akan memancing keingintahuan quiet follower dan akan lebih efektif bila dibandingkan dengan posting dalam bentuk kalimat tanpa gambar. Menurut penulis jenis quiet follower merupakan yang terbanyak diantara follower akun sosmed bisnis kita. Ini adalah type sasaran pasar yang potensial namun masih menunggu untuk dimaksimalkan.
2. The Casual Liker
Pengguna sosial media yang berada dalam kategori ini adalah mereka yang aktif membaca dan mengikuti informasi yang kita bagikan pada posting. Casual Liker aktif mengikuti perkembangan posting-an kita karena sebenarnya mereka tertarik dan menyukai konten serta informasi yang kita bagikan.
Untuk memancing ketertarikan tipe casual liker ini, kita harus bisa lebih kreatif dan inovatif untuk memberikan konten-konten fresh dan up to date yang sedang menjadi tren dan banyak dicari oleh pengguna sosial media. Misalnya, ketika melakukan posting seputar produk kita, menambahkan tips mengenai penggunaan produk kita bisa menjadi hal yang menarik dan ingin disimak oleh para pengguna sosial media.
Mengenai presentasinya, casual liker jumlah sebenarnya cukup banyak, terlebih dengan makin mudah akses sosmed menjadi casual liker semakin menjadi kian menjamur. Casual liker termasuk sasaran pasar yang sudah kita “rangkul” namun tetap perlu maintain yang baik untuk mempertahankan mereka.
3. The Deal Seeker
Tipe yang satu ini bisa dibilang selangkah lebih maju dibandingkan dengan “quiet follower” dan “casual liker”. Deal seeker merupakan pelanggan yang aktif bila account bisnis online kita memberikan penawaran menarik atau program promosi lainnya yang menggiurkan. Follower tipe ini biasanya akan mempertahankan loyalitasnya apabila bisnis online kita senantiasa memberikan penawaran dan promosi yang seru dan menarik.
Cara untuk meningkatkan jumlah deal seeker adalah dengan rajin-rajin melakukan promosi dan penawaran seru untuk meningkatkan trafik penjualan bisnis online kita. Contoh konkretnya misalnya untuk mendapatkan potongan harga atau pembelian berhadiah, maka follower harus melakukan mention atau share mengenai informasi diskon bisnis online kita kepada lima orang teman lainnya.
Hal ini tentu sangat menguntungkan, karena kita tak hanya mempertahankan loyalitas si deal seeker tapi juga melakukan promosi bisnis online kita secara pasif (melalui share informasi yang dilakukan si follower). Dari sisi jumlah, jelas tipe yang satu ini jauh lebih sedikit. Dan sebagai pengelola usaha, fokus kita harus lebih banyak diberikan pada type follower yang satu ini.
0 komentar: