Juny Maimun, Hacker Yang Mempelopori Situs Indowebster

Juny Maimun, Hacker Yang Mempelopori Situs Indowebster

Juny-Maimun-Acong
Menjadi seorang hacker memang seringkali identik dengan cyber crime dan sejumlah kejahatan teknologi lainnya. Seorang hacker biasanya mencoba untuk memasuki dan meretas sistem teknologi suatu situs dengan tujuan untuk mengambil keuntungan semata dari kegiatan tersebut.
Namun tak semua hacker bertindak atas nama keuntungan sepihak saja. Ada juga hacker yang meretas situs-situs penting untuk belajar mengenai database, bug dan cara pencegahannya. Salah satu dari sekian banyak hacker yang bertujuan ingin belajar adalah Juny Maimun.

Siapa Sebenarnya Juny Maimun?

Awalnya Juny Maimun hanyalah orang biasa. Kecintaannya pada dunia #teknologi membawanya untuk mempelajari bidang tersebut secara mendalam. Juny yang akrab disapa Acong melanjutkan pendidikan jenjang perguruan tinggi di Stamford College Malaysia pada akhir tahun 1990-an. Kala duduk di bangku kuliah, reputasi seorang Acong sebagai hacker yang lihai dan pandai menyusup ke sistem-sistem penting tak diragukan lagi.
Acong gemar meretas sistem-sistem berbagai situs penting untuk mempelajari hal-hal teknis seperti source code, bug serta desain internal suatu database. Dari situlah ia banyak mempelajari hal-hal konkret seputar cara membuat sistem aplikasi website dengan tingkat keamanan yang kompeten. Sudah tak terhitung lagi berapa banyak server yang Acong jebol semasa menjadi hacker. Acong dikenal dengan nickname “Bagan” dalam dunia hacker.

Namun hal tersebut ternyata sudah berlalu. Kini Acong sudah menyelesaikan “kiprahnya” di dunia hacker dan mulai merintis bisnis di bidang warnet dan bisnis teknologi informasi lainnya. Tak hanya serius berbisnis sendiri, Acong juga mulai mengajak teman-temannya di komunitas hacker untuk mulai berbisnis di bidang konten internet, developer aplikasi dan proyek-proyek teknologi lainnya.

Awal Mula Berdirinya Indowebster

Di tahun 1998, Acong memutuskan untuk pulang ke Jakarta selama akhir semester kuliahnya. Namun tak disangka kepulangannya kala itu malah membuatnya memutuskan untuk berhenti kuliah dan membangun sebuah perpaduan bisnis di bidang teknologi. Saat itu Acong memprakarsai pembangunan warnet 24 jam yang juga difungsikan sebagai pusat game pertama di Jakarta. Warnet tersebut diberi nama AMPM, untuk menunjukkan waktu operasionalnya yang mencapai 24 jam nonstop.

AMPM menjadi suatu ladang bisnis yang menjanjikan bagi Acong. Bahkan warnet dan pusat game tersebut berhasil memberikan profit yang cukup besar pada bulan ke-8. Suatu pencapaian yang sangat menjanjikan tentunya. Dengan teknologi bandwith yang Acong sediakan, AMPM menjadi suatu tempat yang menjanjikan pengalaman internet memuaskan untuk melakukan browsing, bermain game online hingga mendesain game sendiri. Hal ini secara tak langsung membuat Acong menjadi pesaing bagi semua perusahaan penyedia jasa internet di Jakarta.

Para pengguna internet kemudian menuntut untuk memperoleh koneksi internet yang berkualitas seperti apa yang disediakan AMPM. Namun kala itu Acong hanya menyediakan bandwith dan belum memiliki ISP. Sebuah keputusan besar akhirnya ia ambil untuk membuat perusahaan ISP nya sendiri. Perusahaan penyedia ISP dan konsultasi pemeliharaan jaringan diberi nama PT. Maxindo.

Pada periode April 2007, Acong kemudian berinisiatif mendirikan Indowebster, sebuah situs file hosting multimedia asal Indonesia. Melalui Indowebster, para pengguna internet bebas berbagi informasi, berdiskusi dan berbagi file multimedia sesuai dengan kebutuhan. Kini Indowebster menjadi salah satu situs populer di Indonesia yang juga mulai dikenal oleh masyarakat negara lain. Sebuah situs besar yang mampu memfasilitasi proses berbagi konten antara satu pengguna internet dengan pengguna internet lainnya.

Bila dulu idealisme membawa Acong untuk membatasi investor yang berasal dari dalam negeri saja, kini Acong sudah melunak dan mengundang para investor untuk mulai berinvestasi di Indowebster. Acong meyakini bahwa persaingan sehat adalah suatu hal yang positif dan membawa kita pada hal yang bersifat lebih maju. Acong bahkan bercita-cita untuk membangun gedung kantoran berlantai 27, lebih tinggi daripada markas Tencent milik Pony Ma. Walaupun mayoritas file yang diunggah dan diunduh di Indowebster bersifat konten ilegal, namun Acong optimis bahwa hal tersebut tak akan menjadi masalah besar bila para investor bergabung untuk memajukan Indowebster.

0 komentar: