Perkembangan
teknologi di Indonesia
Berbicara
tentang peradaban manusia tentunya tidak akan lepas dengan perkembangan
teknologi. Manusia dan teknologi tumbuh dan berkembang secara beriringan.
Dengan memanfaatkan potensi pikiran yang dimiliki manusia menciptakan berbagai
inovasi teknologi yang digunakan untuk memudahkan berbagai aktifitas manusia.
Dengan demekian maka dapat disimpulkan bahwa teknologi terlahir seiring dengan
lahirnya peradaban manusia.
Bila berbicara
tentang perkembangan teknologi di indonesia maka perhatian kita tentu tidak
dapat lepas dengan masih timpangnya pemerataan penguasaannya antara penduduk di
perkotaan dengan yang ada di pedesaan. Bila di kota tentunya anak-anak SD pun
sudah pernah mengoperasikan komputer bahkan mengakses internet. Namun lain
halnya dengan di pedesaan yang bahkan ada sebagaian wilayah yang listrik pun
belum ada.
Namun terlepas
dari itu semua sejak tahun 1976, Indonesia telah memasuki era indormasi modern
dengan beroperasinya SKSD PALAPA I. Di era informasi ini, TI dan TK memegang
peranan sebagai teknologi kunci (enabler technology). Perkembangan TI dan TK
dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat
dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, termasuk dalam dunia pendidikan.
Dengan perkembangan TI dan TK yang sangat pesat ini, mau tidak mau, siap
ataupun tidak siap, akan semakin deras mengalirkan informasi dengan segala
dampak positif dan negatifnya ke masyarakat Indonesia. Perkembangan TI dan TK
memperlihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi
ini, termasuk dalam dunia pendidikan. Seperti penggunaan e-learning, e-library,
e-education, e-mail, e-laboratory, dan lainnya. Seperti ramalan dan pandangan
para cendikiawan tentang pendidikan di masa depan bahwa dengan masuknya
pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan
dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja
“saat itu juga” dan kompetitif. Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor
teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan.
Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam
dunianya.
PERKEMBANGAN
DAN IMPLIKASI TI DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA Kecenderungan perkembangan dan
implikasi dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:
1.
Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance
Learning).
2. Sharing
resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan.
3. Penggunaan
perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam
pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video. DISTANCE LEARNING Dengan
adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat
ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan
media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat
nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah,
mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu
sudah dapat dilakukan.
Perpustakaan
elektronik (e-library) merupakan salah satu revolusi teknologi informasi yang
tidak hanya mengubah konsep pendidikan di kelas tetapi juga membuka dunia baru
bagi perpustakaan. Perpustakaan yang biasanya merupakan arsip buku-buku dengan
dibantu teknologi informasi dan internet dapat dengan mudah mengubah konsep
perpustakaan yang pasif menjadi lebih agresif dalam berinteraksi dengan
penggunanya. Dengan banyaknya perpustakaan tersambung ke internet, sumber ilmu
pengetahuan yang biasanya terbatas ada di perpustakaan menjadi tidak terbatas •
Dengan di
terapkannya teknologi di dunia pendidikan di indonesia yang tadinya masih
berbasis manual dan kuno menjadi lebih modern fleksibel dan disesuaikan dengan
tuntutan jaman maka diharapkan kedepannya akan mampu merubah indonesia kembali
menjadi bangsa besar yang disegani oleh bangsa lain karena kemampuannya.
Teknologi
Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai
cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang
relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi,
bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk
pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk
mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan
komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi
digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.
Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e
seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.
Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.
Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e
seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.
Evolusi Ekonomi
Global
Sampai dua ratus tahun yang lalu ekonomi dunia bersifat agraris dimana salah satu ciri utamanya adalah tanah merupakan faktor produksi yang paling dominan. Sesudah terjadi revolusi industri, dengan ditemukannya mesin uap, ekonomi global ber-evolusi ke arah ekonomi industri dengan ciri utamanya adalah modal sebagai faktor produksi yang paling penting. Menjelang peralihan abad sekarang inl, cenderung manusia menduduki tempat sentral dalam proses produksi, karena tahap ekonomi yang sedang kita masuki ini berdasar pada pengetahuan (knowledge based) dan berfokus pada informasi (information focused). Dalam hal ini telekomunikasi dan informatika memegang peranan sebagai teknologi kunci (enabler technology).
Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi begitu pesat, sehingga memungkinkan diterapkannya cara-cara baru yang lebih efisien untuk produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang membawa manusia ke dalam Masyarakat atau Ekonomi Informasi. Masyarakat baru ini juga sering disebut sebagai masyarakat pasca industri.
Apapun namanya, dalam era informasi, jarak fisik atau jarak geografis tidak lagi menjadi faktor dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga usaha, sehingga jagad ini menjadi suatu dusun semesta atau “Global village?. Sehingga sering kita dengar istilah “jarak sudah mati” atau “distance is dead” makin lama makin nyata kebenarannya.
Sampai dua ratus tahun yang lalu ekonomi dunia bersifat agraris dimana salah satu ciri utamanya adalah tanah merupakan faktor produksi yang paling dominan. Sesudah terjadi revolusi industri, dengan ditemukannya mesin uap, ekonomi global ber-evolusi ke arah ekonomi industri dengan ciri utamanya adalah modal sebagai faktor produksi yang paling penting. Menjelang peralihan abad sekarang inl, cenderung manusia menduduki tempat sentral dalam proses produksi, karena tahap ekonomi yang sedang kita masuki ini berdasar pada pengetahuan (knowledge based) dan berfokus pada informasi (information focused). Dalam hal ini telekomunikasi dan informatika memegang peranan sebagai teknologi kunci (enabler technology).
Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi begitu pesat, sehingga memungkinkan diterapkannya cara-cara baru yang lebih efisien untuk produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang membawa manusia ke dalam Masyarakat atau Ekonomi Informasi. Masyarakat baru ini juga sering disebut sebagai masyarakat pasca industri.
Apapun namanya, dalam era informasi, jarak fisik atau jarak geografis tidak lagi menjadi faktor dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga usaha, sehingga jagad ini menjadi suatu dusun semesta atau “Global village?. Sehingga sering kita dengar istilah “jarak sudah mati” atau “distance is dead” makin lama makin nyata kebenarannya.
Sumber :
Seiring pertumbuhan penduduk yang
semakin meningkat cepat, penyuluhan tidak lagi mengajak petani bagaimana
menanam yang baik, tetapi menuntut petani menerapkan teknologi melalui alih
teknologi untuk mereka dapat meningkatkan produksi pertanian mereka. Pada era
inilah Revolusi Hijau dilakukan di Indonesia. Revolusi Hijau sendiri
mendasarkan diri pada empat pilar penting yaitu penyediaan air melalui sistem irigasi,
pemakaian pupuk kimia secara optimal, penerapan pestisida yang sesuai dengan
organisme pengganggu, dan penggunaan varietas unggul sebagai bahan tanam
berkualitas. Di samping itu, kebutuhan pembiayaan para petani disediakan
melalui kredit perbankan.
Revolusi Hijau yang dilakukan
pemerintah Republik Indonesia tersebut demi tercapainya ketahanan pangan secara
tetap tidak sesuai dengan cita-cita. Indonesia hanya mampu menjadi negara yang
berswasembada pangan selama lima tahun yakni dari 1984 sampai 1989. Selain itu,
kesenjangan ekonomi dan sosial juga menjadi dampaknya. Kesenjangan terjadi di
antara petani kaya dengan petani miskin, serta penyelenggara negara tingkat
pedesaan. Sistem ini dinilai hanya menguntungkan nasib petani kaya pedesaan dan
petinggi pemerintahan tingkat desa saja sedangkan petani miskin tidak merasakan
keuntungannya. Antiklimaks pun terjadi. Kerusakan ekologi menjadi tidak
terhindarkan karena pemakaian pestisida yang terlampau sering dan banyak yang
menjadikan hama kebal terhadap pestisida sehingga hama-hama tersebut merusak
produksi pertanian. Produksi pertanian pun perlahan-lahan anjlok.
Dari kejadian tersebut dapat dikatakan,
walaupun hanya selama lima tahun dalam meningkatkan produksi pangan
(swasembada), peran teknologi sangat terlihat dan terasa. Bagaimanapun juga
Indonesia pernah menerapkan teknologi yang membawa Indonesia pada swasembada
pangan. Hanya saja sistem yang bekerja tidak didukung dengan pemahaman yang
lebih para pelaku kegiatan tani ini mengenai teknologi yang dialihteknologikan
dan diterapkan sehingga berdampak yang kurang baik bagi ekosistem dengan
beragam efek sampingnya di masa Revolusi Hijau tersebut.
Sekarang seiring berkembangnya
teknologi yang lebih mutakhir tidak menutup kemungkinan bahwa Indonesia dapat
mengulang prestasinya (swasembada pangan) dengan mengeliminasi sebanyak mungkin
dampak-dampak negatifnya. Terlebih lagi sekarang ini pertanian tidak hanya
dapat dilakukan dilahan luas untuk komoditas tertentu seperti buah-buahan dan
sayur-mayur. Teknologi green house, kultur jaringan,
nanoteknologi, dan tanam gantung dapat dijadikan alternatif. Sedangkan untuk
pangan pokok, selain meningkatkan mutu padi atau beras melalui bibit unggul,
dilakukan pula divesifikasi pangan dengan mengolah umbi-umbian dan serealia
menjadi makanan penghasil energi tubuh pengganti nasi.
Itulah sejarah singkat bagaimana
teknologi pertanian muncul di Indonesia dan berperan bagi pertanian Indonesia.
Kita perlu mengambil pelajaran dari terjadinya Revolusi Hijau dan swasembada
pangan yang dilakukan Indonesia dahulu. Teknologi terus berkembang, pertanian
terus berlangsung, pengembangan keduanya pun harus selalu disinkronisasikan
agar pertanian yang kita perjuangkan ini dapat meraih cita-cita ketahanan
pangan Indonesia serta menyejahterakan bangsa Indonesia. (AP/F3_45).
0 komentar: