Mengenal Sosial Media Path, Apa Bedanya Dengan Sosmed Lain?

Mengenal Sosial Media Path, Apa Bedanya Dengan Sosmed Lain?


Sosial-Media-Path


Kehadiran sosial media Path memang membuat banyak orang ingin mencobanya. Meskipun hampir sama dengan sosial media lainnya, Path memiliki keunikan tersendiri sehingga digemari banyak orang. Lalu apa kelebihan media sosial yang satu ini?
Sebelum membahas kelebihan yang satu ini alangkah lebih baik untuk mengenal terlebih dahulu#media sosial satu ini. Path merupakan media sosial yang digunakan untuk berbagi foto dari berbagai aktivitas yang dilakukan. Namun seiring perkembangannya, Path melengkapinya dengan beberapa fitur seperti music, movie, books, views, visit, location dan sleep dan wake up.
Path diperkenalkan ke publik pada bulan November 2010. Semenjak diluncurkan itulah banyak pengguna yang mencobanya dan hingga kini penggunanya terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Apa Keunikan yang Ada di Path?

Berbeda dengan media sosial lainnya, di Path pengguna bisa berbagi berbagai aktivitas yang mereka lakukan. Mulai dari buku apa yang sedang kita baca, musik apa yang sedang didengar, film apa yang sedang dintonton, sedang di mana sekarang, serta foto dan video yang menggambarkan keceriaan seseorang.
Dalam mengunggah foto, Path menyediakan 8 filter yang akan membuat foto menjadi berbeda. Sehingga foto yang akan di-sharing akan terlihat lebih menarik. Untuk mendekatkan diri dengan temannnya,
Path juga sudah di-update dengan penambahan fitur pesan. Fitur ini bisa digunakan untuk berkirim pesan secara personal. Fitur ini diharapkan bisa menjaga privasi antara kedua belah pihak yang mungkin obrolannya bersifat personal.
Selain itu Path memiliki perbedaan dalam hal privasi. Sosial media lainnya memang membuka privasi penggunanya sehingga bisa dilihat banyak orang. Perlu pengaturan privasi tersendiri jika pengguna tidak ingin memperlihatkan aktivitasnya. Sedangkan Path, begitu menjaga privasi seseorang untuk mengetahui aktivitas pengguna lainnya. Jika belum berteman, maka orang itu tidak akan bisa melihat aktivitas pengguna lain.

Path Membatasi Jumlah Pertemanan Penggunanya

Untuk menjaga privasi para penggunanya, Path membatasi pertemanan hanya 150 orang saja. 150 orang teman yang dibatasi dalam media sosial Path ini ternyata diambil dari sebuah penelitian. Professor Robin Dunbar dari Exford University dalam penelitiannya menemukan bahwa angka 150 itu adalah jumlah hubungan pertemanan manusia yang berkualitas.
Sebagai media sosial yang ditujukan untuk mendekatkan teman-teman akrab saja, Path berusaha untuk membuat media sosial ini dapat digunakan dengan baik. Sehingga penggunanya dapat menggunakan Path tanpa takut privasinya terganggu karena hanya berteman dengan teman-teman dekatnya sendiri.
Meskipun begitu,Morin selaku CEO dari Path tidak menutup kemungkinan akan menambah jumlah pertemanan di dalam media sosial besutannya, dan setelah melihat perkembangan penggunanya akhirnya Morin meningkatkan jumlah pertemanan menjadi 500 teman beberapa bulan yang lalu. Dengan bertambahnya pertemanan yang disediakan diharapkan akan menjangkau banyak teman tapi tetap menjaga privasi penggunanya.
Mengenai Privasi, Mengapa Path Berbeda?
Disinggung mengenai apa yang melatarbelakangi ide Morin dalam membuat media sosial Path, dia mengatakan bahwa privasi yang terbuka menjadi alasannya. Dia mengamati hampir semua sosial media membuka privasi penggunanya sehingga bisa disalahkan gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Sudah banyak contohnya kasus kejahatan yang terjadi dengan memanfaatkan media sosial. Oleh sebab itulah Morin mencoba memberikan kenyamanan bagi pengguna media sosial dalam membagikan semua hal di media sosialnya tanpa takut ada masalah yang akan dihadapi di kemudian hari.
Selain privasi yang terjaga, Morin ingin agar dengan Path ini bisa membangun hubungan yang lebih baik antara pengguna dengan orang-orang terdekatnya. Jarak yang membentang di antara mereka tidak akan terasa dengan media sosial satu ini. Memang #Facebook dan #Twitter mampu mengatasi jarak yang menghadang, tapi masalah privasi belum bisa mereka atasi. Oleh karena itulah Path dilahirkan untuk melengkapi sosial media yang sudah ada.
Satu filosofi yang menjadi dasar Morin membuat Path adalah “Mendekatkan para penggunanya dengan orang yang mereka sayangi.” Ibaratnya Facebook bagai sebuah Koran dengan berbagai macam beritanya, Twitter bagai sebuah alun-alun kota yang ramai akan banyak orang, serta LinkedIn sebagai sebuah kantor virtual, maka Path adalah rumah yang aman, nyaman dan terjaga privasinya dari orang-orang luar.

0 komentar: