Dinamika Youtube, Jaman Bioskop Jadul Hingga Era Streaming Online

Dinamika Youtube, Jaman Bioskop Jadul Hingga Era Streaming Online


Dinamika-Youtube-1


Bagi kita yang lahir dan hidup di generasi tahun 80 hingga 90-an, mungkin masih mengingat saat-saat dimana kita sering duduk manis di depan televisi. Menantikan tayangan-tayangan televisi favorit memang menjadi salah satu kegiatan yang menyenangkan di eranya.
Lalu bagaimana dengan saat ini? Kemajuan teknologi telah mengubah gaya hidup dan juga kebiasaan yang ada menikmati sajian film atau bentuk tontonan audio visual lainnya. Salah satu yang menjadi “candu” baru di era modern ini adalah Youtube. Yup, situs video sharing tersebut kini sudah menjelma bak TV yang memuat berjuta-juta chanel menarik.

Tontonan Jaman Dulu – Klasik tapi Asyik

Masih membicarakan tentang tayangan TV jadul, biasanya tayangan televisi favorit yang terlewatkan tak dapat kita tonton kembali, kecuali bila channel televisi yang bersangkutan kembali memutar rerun-nya.
Rerun tersebut juga jarang ditampilkan, sehingga para pecinta tayangan televisi merasa sangat sayang melewatkan tayangan televisi favorit apalagi untuk menggantikannya dengan aktivitas yang tak begitu penting. Bagi masyarakat yang belum memiliki televisi pribadi di rumah, menonton televisi bersama-sama di balai desa atau kantor RW menjadi kegiatan seru yang dapat mempererat keakraban antar warga. Berbekal sarung untuk menghalau gigitan nyamuk dan secangkir kopi, bahagia sungguh sederhana.
Tak hanya tayangan televisi yang menjadi primadona hiburan di kala itu, menonton film bioskop pun menjadi aktivitas yang cukup digemari. Pada periode tersebut, belum ada trailler keren yang menampilkan cuplikan adegan film baru yang akan segera release. Penikmat film di masa itu mungkin menebak-nebak bagus tidaknya sebuah film baru dari ilustrasi yang ditampilkan di posternya. Ilustrasi poster yang menarik biasanya akan mengundang rasa penasaran para penikmat film untuk menontonnya.
Atau bisa juga menebak suatu film dari popularitas aktor dan aktris yang menjadi pemeran film. Perbincangan hangat dengan orang yang pernah menjadi waitress di bioskop era 80-an, biasanya menghasilkan kesimpulan bahwa “kalo filmnya Warkop DKI atau film horor Suzanna, pasti seluruh kursi bioskop terisi penuh dengan penonton”. Kira-kira begitulah cara yang digunakan penikmat film untuk memperkirakan bagus tidaknya film yang hendak ditonton.

Perkembangan Media “Tontonan” Modern

Namun di masa kini, di zaman yang serba berteknologi canggih, hal-hal “klasik” ala tahun 80 dan 90-an tersebut sudah sangat jarang ditemukan. Saat ini, kita difasilitasi oleh berbagai teknologi serba canggih untuk menonton tayangan televisi yang terlewat atau film yang habis masa putarnya di bioskop.Youtube adalah jawaban atas pudarnya beberapa kebiasaan klasik tersebut. Situs pengunggah dan pengunduh video paling populer di jagat internet ini lahir dari buah pemikiran ketiga anak muda brilian,Steve ChenChad Hurley, dan Jawed Karim.
Mari sedikit berbagi sejarah terciptanya Youtube. Youtube timbul karena sebuah hal sederhana yang dialami ketiga penciptanya. Saat itu, Jawed Karim tak percaya bahwa ada acara makan malam di apartemen Steve Chen. Untuk membuktikan ucapannya kepada Jawed, Steve berencana mengirimkan rekaman video acara makan malam tersebut. Sayangnya hal tersebut sulit dilakukan karena beberapa hal, yakni format video yang harus diubah terlebih dahulu dan harus menjadi anggota di situs tempat mengunggah video. Hal inilah yang mendorong ketiga sahabat ini untuk menciptakan situs video yang prosedurnya simpel bagi para penggunanya, dan lahirlah Youtube pada tanggal 14 Februari 2005.
Sejarah berdirinya Youtube hingga menjadi sukses seperti saat ini bukanlah tanpa halangan, salah satuna adalah kendala keuangan. Sebenarnya hal ini bisa saja teratasi bila Steve, Chad dan Jawed mengambil sejumlah tawaran iklan yang datang untuk Youtube. Namun hal ini urung dilakukan, dengan alasan untuk menjaga kenyamanan para pengguna Youtube.
Hal ini dapat diatasi setelah Youtube menggandeng perusahaan keuangan, Sequoia Capital yang memberikan pendanaan pada November 2005 hingga April 2006. Pada November 2006 akhirnya ketiga pendiri Youtube mempercayakan situs buatannya untuk diakuisisi oleh Google dengan dana yang mencapai US$ 1.65 milyar. Hal ini terlaksana berkat pemikiran matang bahwa Google lah yang dapat dipercaya cocok untuk mengakuisisi Youtube, dibandingkan nama besar lainnya yang juga mengincar Youtube (Yahoo, Microsoft dan News Corp).
Saat ini, Youtube telah menjadi salah satu situs raksasa yang keberadaannya merajai duni internet, terutama dalam sektor pengunggahan dan pengunduhan video. Ada jutaan bahkan milyaran video yang ditonton, diunduh dan diunggah ke Youtube setiap harinya. Hal ini juga berdampak pada tren menonton tayangan televisi atau film bioskop.

Streaming – Cara Baru Menikmati Tayangan Online

Di Indonesia, setiap harinya ada saja orang yang mengunggah tayangan televisi ke Youtube. Jadi bila kita ketinggalan menonton tayangan televisi favorit di hari ini, tak usah kawatir. Kita tinggal mencarinya di Youtube dua hingga tiga hari kemudian kemudian melakukan streaming untuk menyaksikan tayangan tersebut. Tak hanya itu, kita pun dapat mengunduh tayangan video tersebut dan menempatkannya secara rapi di CD atau memori penyimpanan laptop kita. Sungguh suatu kemudahan yang mengasyikkan.Hal serupa juga terjadi pada film-film bioskop.
Ada orang yang lebih senang menyaksikan film di bioskop, dan ada pula yang lebih gemar menonton tayangan streaming online nya di Youtube. Memang keduanya memiliki keunggulan tersendiri. Orang yang senang menonton film di bioskop mungkin menyukai suasana bioskop yang “wah” ditambah dengan kecanggihan sound system yang dahsyat dan mendukung alur film. Sedangkan orang yang gemar menyaksikan streaming dari Youtube merasa lebih santai menonton di mana saja, kapan saja dan relatif lebih ekonomis dibandingkan pergi ke bioskop.
Selain menonton di Youtube, kita juga sebenarnya dapat membeli CD atau DVD film, namun Youtube tetap memberikan sejumlah keunggulan bila dibandingkan dengan membeli CD atau DVD. Karena tayangan film yang diunduh dari Youtube dapat disimpan dengan format “softcopy” yang praktis dan tidak “makan tempat”. Film yang dapat ditonton pun sangat beragam mulai dari film dalam negeri hingga film luar negeri.
Melakukan streaming online di Youtube juga perlu didukung dengan koneksi internet yang mumpuni. Koneksi internet tersebut diperlukan agar kita tidak harus menunggu buffering yang menjengkelkan ketika melakukan streaming. Oleh sebab itu, untuk memaksimalkan penggunaan Youtube kita juga harus memilih provider yang hemat dengan koneksi cepat untuk menunjang kenyamanan streaming film via Youtube.

0 komentar: