7 Aplikasi Ini Sempat Gegerkan Jagat Android Di Tahun 2014
Tahun 2014 baru saja berlalu. Banyak hal menarik, mengejutkan, bahkan kontroversial yang terjadi di tahun Kuda Kayu. Demikian pula yang terkait dengan dunia teknologi, di tahun 2014 kita bisa menyaksikan lahirnya beragam teknologi mutakhir terbaru yang bahkan belum pernah diciptakan sebelunya. Dari sederet perkembangan teknologi mungkin sistem operasi perangkat mobile, #Androidmenjadi salah satu yang banyak diperbincangkan. Bahkan sebagian pengamat menyatakan bahwa di tahun 2014, produktifitas developer aplikasi robot hijau tersebut melonjak tajam.
Banyak aplikasi Android baru yang lahir. Sebagian menjadi begitu fenomenal seperti game Flappy Bird atau #aplikasi narsis Camera360. Namun sebagian aplikasi mendadak populer justru karena menimbulkan kontroversi. Nah berikut ini Maxmanroe bagikan info mengenai 7 aplikasi android yang sempat menuai kontroversi di tahun 2014.
1. Facebook Messenger dan Groups
Hingga tahun 2014, #Facebook memang masih menjadi raja sosial media di dunia. Dengan jumlah pengguna yang terus berkembang, seharusnya Facebook terus berinovasi agar semakin memberikan kemudahan bagi para penggunanya. Namun keputusan kontradiktif justru di keluarkan perusahaan besutan Mark Zunkerberg tersebut.
Facebook memutuskan untuk memisah layanan Facebook Messenger dan Facebook Group menjadi aplikasi tersendiri lepas dari aplikasi Facebook. Hal ini dinilai sebagai kuputusan buruk, pasalnya dengan begitu pengguna diharuskan menginstal 3 aplikasi berbeda untuk menggunakan semua layanan tersebut. Efeknya tentu akan memberatkan kinerja sertA space memori perangkat android kita.
2. Aplikasi Ass Hunter
Aplikasi android kontroversial berikut adalah Ass Hunter. Mungkin bagi pengguna di Indonesia tidak terlalu mengenal aplikasi bernuasa SARA ini. Dalam game ini tujuan utamanya melindungi diri kita agar tidak (maaf) disodomi oleh seorang gay yang mengejar kita.
Karakter pria gay tersebut akan terus mengejar untuk melakukan tindakan tersebut. Satu-satu nya cara untuk memenangkan game ini adalah dengan menembak bagian belakang pria tersebut hingga pria itu berhenti. Karena muatannya yang terlalu vulgar, pihak #Google pun akhirnya mencabut peredaran game tersebut.
3. Aplikasi Virus Shield
Dari namanya, mungkin banyak yang mengira bahwa aplikasi android ini adalah sebuah aplikasi anti virus. Namun nyatanya, aplikasi ini hanya berisi zonk alias tidak mempunyai fungsi apa-apa. Aplikasi ini hanya akan menampilkan visual layaknya proses scanning anti virus.
Namun setelah dicek, tidak ada fungsi anti virus di dalamnya. Yang membuat aplikasi Virus Shield ramai diperbincangkan adalah aplikasi tersebut sempat masuk ke dalam daftar top aplikasi berbayar. Entah bagaimana aplikasi Virus Shield bisa menduduki posisi tersebut, yang jelas kini aplikasi itu telah di hapus dari daftar Google Playstore.
4. Aplikasi Yik Yak
Aplikasi kontroversial selanjutnya adalah Yik Yak. Pada dasarnya aplikasi ini menyedia ruang forum berbasis anonymous users. Namun setelah berjalan beberapa waktu layanan YikYak justru dipenuhi percakapan cyber bullying bahkan lebih parah lagi terdapat tulisan yang berisi rencana kriminal.
Banyak pihak yang menilai aplikasi tersebut membutuhkan pengawasan lebih agar konten di dalamnya tidak terkontaminasi dengan hal buruk lagi. Meskipun banyak diperdebatkan, aplikasi Yik Yak tetap dipertahankan dan tidak di hapus oleh pengelola Google Playstore.
5. Aplikasi Uber
Untuk pengguna di Indonesia mungkin sudah banyak yang menggunakan aplikasi Uber. Yang menjadikan aplikasi tersebut masuk daftar kontroversial adalah adanya dugaan bahwa Uber menjalin kerjasama dengan beberapa media jurnalis untuk melakukan ulasan palsu yang menguntungkan pengembang Uber.
Selain itu kredibilitas aplikasi layanan booking taksi tersebut juga sempat tercoreng akibat insiden kasus pemerkosaan wanita yang menumpang taksi jaringan Uber. Kasus tersebut begitu mencuat lantaran seharusnya tujuan utama layanan Uber adalah menjamin keamanan penumpang.
6. Aplikasi Sketch Factor
Masih berkenaan dengan masalah keamanan, sebenarnya aplikasi Sketch Factor sangat membantu penggunanya untuk mengetahui daerah-daerah mana saja yang rawan kejahatan. Namun masalahnya, aplikasi ini dinilai menjadi media rasisime oleh kelompok keturunan kulit hitam yang tinggal di Amerika. Pasalnya dalam aplikasi tersebut kebanyakan dari daerah “merah” yang dicantumkan tidak lain merupakan wilayah tempat tinggai warga kulit hitam.
7. Aplikasi Yo
Aplikasi yang terakhir adalah Yo. Dikembangkan sebagai platform instan messaging, Yo mendadak terkenal karena banyaknya investor yang tertarik untuk menanamkan modal pada aplikasi tersebut. Padahal, tahukah anda bahwa layanan yang ditawarkan aplikasi tersebut hanyalah berkirim pesan dengan kata “Yo”, just it. Namun sebagian pihak menilai banyak investor yang melirik aspek keunikan dalam aplikasi besutan developer Life Before Us LLC tersebut. Menarik bukan.
0 komentar: