Asal Mula Air di Bumi
Lebih
dari 70 persen permukaan Bumi terisi lautan yang merupakan tempat berkembang
biak keragaman makhluk hidup terbesar di dunia. Air dianggap sangat penting
bagi kehidupan, tetapi yang menjadi pertanyaan dikalangan ilmuwan sampai saat
ini 'sejak kapan, dan dari mana asal usul air di Bumi? Beberapa
analisis ilmuwan terdahulu mempunyai hipotesis beragam, diantaranya menyatakan
bahwa air di Bumi datang setelah permukaan terbentuk. Kali ini, temuan yang diungkap
dalam sebuah studi terbaru dari ilmuwan Woods Hole Oceanographic Institution
(WHOI) memberi penjelasan dan bukti pertama asal mula air di Bumi dan
di bagian dalam tata surya.
Para ilmuwan tidak menemukan bukti bahwa air muncul
sebagai proses akhir di permukaan Bumi, berbeda dengan analisis ilmuwan
lainnya. Hasil penelitian ini diterbitkan pada tanggal 31 Oktober 2014 dalam
jurnal Science.
Asal Mula Air Di Bumi Dari Meteorit Primitif
Dalam
teori pembentukan benda angkasa yang diungkap ilmuwan, planet awalnya berbentuk
kering, tetapi karena energi tinggi menciptakan proses yang berdampak pada
pembentukan planet. Kemudian air tercipta dari beberapa sumber seperti komet
atau asteroid basah yang sebagian besar terdiri dari es dan gas.
Horst
Marschall, seorang ahli geologi WHOI mengatakan bahwa asteroid raksasa dan
meteor bertabrakan, banyak kehancuran terjadi dipermukaan planet. Beberapa
orang berpendapat bahwa setiap molekul air yang membentuk planet akan menguap
atau tertiup angin ke angkasa, dan air dipermukaan Bumi berasal dari angkasa
ratusan hingga jutaan tahun kemudian.
Para
ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini beralih ke sumber potensial selain
dari Bumi, menggunakan sampel karbon chondrites. Salah satu jenis meteorit yang
dikenal paling primitif yang terbentuk di pusaran debu angkasa yang sama,
pasir, es dan gas, yang menciptakan matahari sekitar 4,6 miliar tahun lalu
sebelum planet terbentuk. Meteorit primitif menyerupai komposisi tata surya massal,
materi ini memiliki cukup banyak air didalamnya dan telah terpikirkan oleh
ilmuwan sebagai kandidat asal mula air di Bumi.
Untuk
menentukan sumber air dalam tubuh planet, para ilmuwan mengukur rasio antara
dua isotop stabil, yaitu Deuterium dan Hidrogen. Berbagai wilayah tata surya
yang ditandai dengan rasio isotop ini sangat bervariasi. Bukti rasio isotop
pada material karbon chondrites cukup beralasan, materi ini membentuk sebuah
benda yang mengkristal. Sementara Bumi pada waktu itu masih aktif membentuk
permukaannya, sehingga bisa diukur sejak kapan air
muncul di Bumi berdasarkan
rasio karbon chondrites.
Untuk
menguji hipotesis diatas, ilmuwan memanfaatkan sampel meteorit yang disediakan
NASA dari material Asteroid 4-Vesta. Asteroid 4-Vesta terbentuk dikawasan yang
sama dari sistem surya, permukaan batu basaltik terlihat seperti lava beku.
Meteorit 4-Vesta basaltik dikenal sebagai Eucrites yang membawa bukti unik dari
salah satu sumber hidrogen tertua di tata surya. Usia meteorit ini diperkirakan
sekitar 14 juta tahun setelah tata surya terbentuk. Ilmuwan menganggapnya
sangat ideal untuk menentukan sumber air sekitar tata surya pada saat Bumi
berada pada fase pembentukan.
Ilmuwan
menganalisis lima sampel berbeda menggunakan fasilitas Northeast National Ion
Microprobe Facility WHOI dengan memanfaatkan spektrometer massa ion sekunder.
Tehnik ini merupakan yang pertama kali dalam menganalisa isotop hidrogen
meteorit Eucrite.
Hasil
pengukuran menunjukkan bahwa meteorit 4-Vesta mengandung komposisi isotop
hidrogen yang sama seperti karbon Chondrites, sampel yang juga berasal dari
Bumi. Analisis ini dikombinasikan dengan data isotop nitrogen, membuktikan
bahwa karbon Cchondrites sebagai sumber air awal di Bumi.
Studi ini
menunjukkan bahwa air di bumi kemungkinan besar bertambah pada saat yang sama
seperti batu (kristal), Bumi kemudian terbentuk sebagai planet basah dengan air
di permukaannya. Sementara penemuan ini tidak menghalangi tambahan air setelah
Bumi terbentuk, bukti yang jelas bahwa teori sebelumnya tidak diperlukan lagi
karena jumlah air sudah tepat dan komposisi air sudah tercipta pada tahap yang
sangat awal.
Kehidupan di Bumi mungkin sudah dimulai sangat awal, asal usul air tercipta lebih awal di sistem tata surya bagian dalam. dengan kata lain bahwa planet-planet dalam lainnya bisa saja mengalami proses yang sama dan kehidupan berkembang sebelum berubah menjadi lingkungan yang keras seperti saat ini.
0 komentar: