1. Teknologi
Teknologi
berasal dari istilah teckne yang berarti seni (art) atau keterampilan. Menurut
Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan pengetahuan teoritis pada
masalah-masalah praktis.
Menurut Iskandar Alisyabana
(1980) teknologi dikenal sejak juataan tahun yang lalu, karena dorongan untuk
hidup yang lebih nyaman, lebih makmur, dan lebih sejahtera. Jadi sejak
awal peradaban, sebenarnya sudah ada teknologi, meskipun istilah
“teknologi”belum digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari “techne” atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi, secara
harfiah teknologi dapat diartikan dengan
pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah “cara
melakukan sesuatu untuk memnuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal,
sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh
anggota tubuh, pancaindra, dan otak manusia.
Beberapa ahli lain berpendapat
sebagai berikt: Jaques Ellul (1967:xxv) memberi arti teknologi sebagai
“keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki cirri efisien
dalam setiap bidang kegiatan manusia.”
Sedangkan
Baiquni (1979:49) mengartikan teknologi sebagai “hasil penerapan sistematik
dari sains, yang merupakan himpunan rasionalitas insani kolektif, untuk
memanfaatan hidup dan mengendalikan gejala-gejala di dalam proses produktif
yang ekonomis”.
Pendapat
Heinich, Molenda, dan Russell, 1993 memperkuat asumsi sebelumnya.
Menurut
mereka, “teknologi merupakan penerapan pengetahuan yang ilmiah,
dan tertata…… teknologi sebagai suatu proses
atau cara berpikir bukan hanya
produk seperti komputer, satelit, dan sebagainya”. Ketiga pakar ini
membedakan
antara teknologi/perangkat lunak atau soft
technology dengan
teknologi/perangkat
keras atau hard technology. Selain
itu, mereka menyatakan
“teknologi
sebagai suatu pengetahuan diterapkan oleh manusia untuk mengatasi
masalah
dan melaksanakan tugas dengan cara
sistematis dan ilmiah”.
Dari
seluruh definisi tadi hanya definisi dari Finn saja yang menyinggung arti
teknologi
sebagai penggunaan mesin atau perangkat keras. Para pakar tadi
berkesimpulan
bahwa :
· teknologi terkait dengan sifat rasional dan ilmiah
· teknologi menunjuk suatu keahlian, baik itu seni,
atau kerajinan tangan
· teknologi dapat diterjemahkan sebagai tehnik atau
cara pelaksanaan suatu
kegiatan,
atau sebagai suatu proses
· teknologi mengacu pada penggunaan mesin-mesin dan
perangkat keras.
Untuk membatasi pengertian teknologi
yang luas, maka pengertian teknologi dapat dikelompokan sebagai berikut :
- Teknologi sebagai barang buatan
Tidak ada manusia yang sempurna, semua pasti memiliki kelemahan. Kelemahan yang ada pada diri manusia itu kemudian diminimalisir dengan adanya teknologi agar kelemahan yang dimiliki manusiapun menjadi sedikit berkurang. Tetapi barang-barang buatan tidak hanya terbatas pada kelemahan manusia saja tetapi sesuatu yang tadinya belum terpikirkan. - Teknologi sebagai kegiatan manusia
Kegiatan manusia tidak lepas dari kegiatan membuat dan menggunakan. Kegiatan manusia itu merupakan bentuk dari teknologi itu sendiri. - Teknologi sebagai kumpulan pengetahuan
Kegiatan membuat dan menggunakan pasti tidak akan lepas dari ilmu membuat (produk) dan ilmu menggunakan (komsumsi). Ilmu tersebut merupakan kumpulan dari pengetahuan yang didapat manusia dari berbagai sumber. - Teknologi sebagai kebulatan system
Pembahasan yang bulat dan menyeluruh akan tercapai kalau teknologi dtinjau sebagai suatu system. Ini berarti teknologi dibahas sebagai suatu kebulatan unsure-unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam lingkungan system itu sendiri.
2.
Pendidikan
Pada dasarnya Pendidikan adalah semua kerja dan proses
membina dan mengembangkan potensi peserta didik menjadi lebih baik dan sempurna
sehingga menjadi manusia yang bermanfaat (Jean Reseou 1822) sehingga manusia
dapat berkembang menjadi manusia yang baik dan memiliki
keterampilan-keterampilan (John Dewey 1954).
Teknologi
dalam pendidikan adalah penggunaan teknologi sebagai produk untuk membantu
penyelenggaraan kegiatan. sebagai produk untuk membantu penyelenggaraan
kegiatan pendidikan.
Teknologi
pendidikan dalam pendidikan islam adalah upaya inovasi dan peningkatan kualitan
proses pemebelajaran yang lebih baik, maka hal ini sangat sesuai dengan konsep
pendidikan islam yang selalu merespon hal-hal baru dan berkembang sebagaimana
karakter pendidikan Islam yang dinamis dan berkembang.
Teknologi pendidikan
menurut konsep AECT (Association for Educational
Communication and Technology)
adalah suatu bidang yang berkepentigan dengan memfasilitasi belajar pada
manusia, melalui usaha yang sistematik dalam identifikasi, pengembangan,
pengorganisaisan, dan pemanfaatan berbagai macam sumber belajar serta dengan
pengelolaan atas keseluruhan proses tersebut.
Pendidikan
Islam sebagaimana pendidikan yang lain adalah usaha dan proses pembinaan dan
pengembangan potensi peserta mejadi optimal dan bermanfaat bagi masyarakat,
namun pendidikan Islam lebih luas dan universal, karena pendidikan Islam adalah pendidikan yang berusaha membina dan
mengembangkan semua potensi peserta didik secara integral dan menyeluruh
meliputi akal, ruh, fisik, moral dan etika, sosial iman dan ketakwaannya dan
sebagainya, sehingga menjadi manusia yang seutuhnya bahagia di dunia dan
akhirat.
3. Pandangan Islam
terhadap teknologi
Islam memandang Teknologi adalah sebagi alat, sarana,
dan sebagi Uslub (cara atau metode) yang dapat memberikan nilai tambah
suatu pekerjaan dan memudahkan urusan manusia dalam melakukan aktifitasnya
serta kehidupannya di dunia. Internet, TV, komputer dan sebagainya adalah
sarana dan media bisa baik dan bisa buruk sesuai dengan mental dan karakter
pemakainya, demikian pula metodologi dan cara adalah hal yang bersifat
kreatifitas manusia yan dapat berkembang kapan saja dan dimana saja. Apabila orang menggunakan teknologi dalam
kebaikan, maka teknologi akan melahirkan kemaslahatan bagi umat dan
kemajuannya, sebaliknya bila yang memakainya adalah orang-orang yang tidak
betanggungjawab dan bertujuan merusak, maka teknologi itu sendiri akan merusak
kehidupan manusia. (Al-Qardhawi 1998)
Teknologi tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang
bersifat akidah dan teologi, dia adalah bagian dari karakteristik Islam yang
dinamis dan berkembang sesuai dengan kreatifitas manusia untuk mendapatkan
sesuatu yang lebih baik, lebih efesien dan efektif dalam kehiduapn yang dikenal
dalam diskursus ilmu keislaman dengan muutagayiraat (Fleksibel).
4. Islam dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Islam sangat mendorong perkembangan Ilmu Pengetahuan,
bahkan mewajibkan umatnya menuntut Ilmu (Hadits), memuliakan orang-orang berilmu
diatas yang lainnya (Al-Mujadalah:11), memotifasi manusia melakukan riset dan
penemuan-penemuan Ilmiah yang bermanafaat bagi kemanusiaan (Ar-rahman:33)
dengan dasar dan konsep ini umat Islam telah mengauasai teknologi dan
melahirkan peradaban ilmu sampai saat ini yang menjadi dasar kemajuan dunia
modern.
Inovasi pembelajaran yang berarti ide-ide dan praktik
baru dalam proses pembelajaran (Rogers dan NL Gage 1984) adalah sesuatu yang
sangat dibutuhkan dalam pendidikan untuk
mencapai hasil dan manfaat yang lebih maksimal, adalah usaha dan aktifitan yang
sangat didukung dan direspon dalam Pendidikan Islam, karena salah satu
karakteristik utama pendidikan Islam menurut para ahli pendidikan Islam adalah
dinamis dan terus berkembang (Said Ismail Al-Qadhi 2004) sebagaimana
karakteristik utama Syariat Islam adalah dinamis, realistis, moderat dan memiliki
sifat Tsawabit dan Mutaghayiraat (Al-Qardhawi 2003)
0 komentar: